Thursday, November 5, 2009

Empat Senjata Utama Iblis

Manusia sangat berharga sampe-sampe diperebutkan oleh dua pribadi: Tuhan dan Iblis. Iblis berusaha melemparkan tembakan-tembakan dengan senjatanya untuk mengalahkan kita, tapi Tuhan udah siap dengan memberi kita perisai demi perisai. Apa saja senjata andalan iblis dan apapula perisai yang kita punya? (F!)

#1 Pistol Kebohongan.
Dor! Bang! Senjata pertama en yang paling sering dia pake adalah kebohongan. Dia paling suka mlintir-mlintirin firman Tuhan, biar kita bingung dan mempertanyakan kebaikan Tuhan. Dia berhasil melakukannya sama Hawa, dan dia mencobanya pada kita. Baca lagi deh Yohanes 8:44, iblis akan membisikan kebohongan pada nurani dan pikiran kita sehingga kita meragukan kebaikan Tuhan. Kenapa saya begini, kenapa saya begitu, apakah Tuhan peduli padaku? Kenapa Tuhan gak adil? Dsb.

Sasaran Tembak: Pikiran kita. “Tetapi saya khawatir pikiranmu akan tergoda untuk tidak setia lagi kepada Kristus, sama seperti Hawa dahulu juga tergoda oleh kelicikan si ular.” (2 Korintus 11:3).

Misi: Biar kita nggak tau apa yang jadi kehendak Tuhan dalam firmanNya. “Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,” (Kolose 1:9b)

Perisai kita: Kita gak bisa berdebat dengan iblis karena pasti kita kalah karena dia sangat licik dan cerdik, bahkan dia mungkin lebih hapal alkitab dibanding kita! Cara satu-satunya ialah dengan menggunakan firman Tuhan yang diilhamkan. Caranya:
- Kenali firmanNya. Jangan cuma cari waktu, tapi sediain waktu buat baca dan pelajari firman Tuhan. Gak ada yang mampu memahami semua firmanNya, tapi kita harus mengenalinya semampu kita.
- Hapalkan. Kalo iblis datang dengan kebohongannya kita bisa diilhamkan oleh Roh Kudus pada suatu firman yang sudah kita hapalkan dan baca untuk melawannya. Ingat Yesus waktu dicobai iblis di gurun? DIA gak bawa konkordansi atau search di google pake Blackberry-Nya waktu nyari ayat, semua DIA hapal di luar kepala! Roh Kudus gak bakalan mengilhamkan dan mengingatkan suatu firman yang gak kita hapal atau belum pernah kita baca. Bacalah Yohanes 14:26.
- Renungkan. Merenungkan itu kayak mencerna makanan. Firman itu akan dicerna oleh roh batin kita, baca Yosua 1:8 dan Mazmur 1:2.

#2 Granat Penderitaan.
Blarr! Kalo si iblis gak bisa mengalahkan kita dengan kebohongannya, maka dia bakal membuat kita menderita. Kalo sebagai ular ia gak bisa memperdaya, maka dia berubah jadi singa yang siap memangsa (1 Petrus 5:8) sehingga kita menderita. Contohnya ialah yang terjadi sama Ayub (bacalah Ayub 1 dan 2) dan Paulus (di 2 Korintus 12:7-10).

Sasaran Lemparan: Tubuh jasmani kita. Setan tau kalo tubuh kita adalah baitnya Tuhan (1 Korintus 6:19-20) dan lewat tubuh kita Tuhan bisa dimuliakan. Tubuh kita juga adalah alat-Nya, baca deh Roma 6:12-13, orang lain gak bisa lihat Tuhan tapi mereka bisa melihatNya lewat kita, lewat perbuatan kita, lewat tubuh kita. Lagipula, kalo tubuh kita sakit en menderita, kita gak bisa melayani Tuhan dengan sempurna. “...demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.” (Flipi 1:20b)

Misi: Agar kita menyerah en gak tekun. Ayub disebut sebagai orang yang tekun (Yakobus 5:11). Setan ingin agar Ayub nggak lagi bertekun dan menyerah. Dia sengaja bikin kita menderita, kalo tubuh kita menderita, kita gak bakalan bisa tekun. Bacalah Yakobus 1:2-4.

Perisai kita: Kasih karunia dari Tuhan. Kasih karunia yang bisa membuat kita bisa bertahan dalam penderitaan (1 Petrus 5:10). Bersyukur selalu meski apapun yang terjadi, Tuhan sempat bilang sama Paulus, “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.”. Dan tetaplah tekun! Jangan menyerah pada iblis.

#3 Bazooka Kesombongan.
Kaboom! Kesombongan adalah senjata iblis paling ampuh dan dahsyat (Baca 1 Petrus 5:5-6). Setan pernah menyerang Daud dengan senjata ini, baca ceritanya di 1 Tawarikh 21:1-19. Daud pernah jatuh dalam dosa jasmani (dengan membunuh Uria dan berjinah dengan Batsyeba) dan Tuhan hukum sehingga ada 4 orang yang mati. Tapi ketika Daud jatuh dalam dosa kesombongan ada 70.000 orang rakyat Israel sampe mati kena tulah gara-gara dia.

Sasaran tembak: Kerelaan kita. Kerelaan atau kemauan kita menentukan hidup kita. Kita bisa diselamatkan kalo kita ‘mau’ dan ‘rela’. Tuhan menciptakan kita dengan kemauan, itu yang membedakannya dengan robot.
Misi: Agar kita nggak mengandalkan Tuhan en nggak bergantung sama Tuhan. Sebenarnya kita diciptakan sebagai makhluk yang bergantung pada Tuhan. Jadi ketika kita pengen gak lagi bergantung padaNya, bersandar pada pengertian sendiri atau bahkan ingin menyamaiNya maka kita jatuh dalam dosa kesombongan dan mengingkari tujuan hidup kita diciptakan.

Pertahanan kita: Roh Kudus dalam diri kita. “...karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya” (Filipi 2:13). Hanya Roh Kudus yang bisa memampukan kita untuk rendah hati dan dapat mengontrol kemauan kita sesuai kehendakNya. Belajar buat peka akan suara Roh Kudus, jadi waktu ada benih kesombongan, kita bisa mendengar suaraNya mencegah kita. Latihlah, misalnya kalo merasa ada suara hati kita yang menyuruh kita melakukan suatu pekerjaan yang baik, cepat lakukan. Itu akan melatih kepekaan kita. Begitu juga kalo ada suara yang mencegah kita berbuat dosa.

#4 Rudal Dakwaan.
Jeleger!! Senjata favorit si iblis, mendakwa kita. Kalo ia ngomong sama kita maka ia bakalan berdusta, tapi kalo dia ngomong sama Tuhan dia memberitakan kebenaran berupa dakwaan. Dia paling hobi ngungkit-ngungkit dosa sama kesalahan yang memang kita lakuin. “Tuhan, liat Daud berjinah!”, “Lihat... Petrus menyangkal 3 kali!”, “Lihat! Abraham berbohong!!”, “Lihat, dia masturbasi!, hakimi aja!”

Sasaran luncur: Hati nurani kita. Karena dari sinilah terpancar kehidupan kita. “Jagalah hatimu baik-baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu.” (Amsal 4:23)

Tujuan: Agar kita merasa bersalah tanpa bertobat. Yudas didakwa oleh setan dan merasa bersalah lalu bunuh diri. Dakwaan setan akan membuat kita merasa bersalah terus menerus dan menjauhkan diri dari Tuhan.

Pertahanan kita: Akui semua dosa kita di hadapan Tuhan en terima pengampunanNya. Jadi begitu si setan mendakwa kita, kita bisa bilang kalau kita udah ditebus sama darah Yesus en itu udah lewat (baca 1 Yohanes 1:9). Setan berdiri di hadapan kita dan mendakwa, tapi Yesus berdiri di hadapan Allah dan membela. “Anak-anakku! Saya menulis ini kepada kalian supaya kalian jangan berbuat dosa. Tetapi kalau ada yang berbuat dosa, maka kita mempunyai seorang pembela, yaitu Yesus Kristus yang adil itu; Ia akan memohon untuk kita di hadapan Bapa.” (1 Yohanes 2:1)

(sumber: Strategi Setan oleh Warren W Wiersbe)

No comments:

Post a Comment