Friday, February 27, 2009

Cinta Tuhan

Suatu hari, saya merasakan hadirat Tuhan menyertai saya. Ia bertanya, "Apakah kamu mencintai Aku?". Saya menjawab, "Tentu saja, Tuhan.!"

Lalu Ia bertanya, "Jika kamu cacat secara jasmani, apakah kamu masih mengasihi aku?". Saya bingung, saya memandang ke tangan, kaki dan seluruh anggota tubuh saya dan merenungkan hal-hal yang tidak akan dapat saya lakukan dan saya menjawab, "Akan sangat sulit Tuhan, tetapi saya masih akan mengasihi engkau."

Lalu Tuhan berkata lagi, "Jika kamu buta, akankah kamu masih mengasihi ciptaanku?"
Bagaimana saya dapat mengasihi sesuatu tanpa melihatnya?
Lalu saya memikirkan semua orang buta di dunia dan banyak yang masih mengasihi dia dan ciptaanNya. Jadi saya menjawab, "Sulit untuk saya membayangkannya, tetapi saya masih akan mengasihi engkau."

Tuhan kemudian bertanya lagi, "Jika kamu tuli, apakah kamu masih akan mendengarkan firmanKu?"
Bagaimana mungkin saya mendengarkan apa-apa jika saya tuli?
Lalu saya mengerti. Mendengar Firman Tuhan tidak hanya dengan telinga kita tetapi dengan hati kita. Saya menjawab, "Akan sangat sulit, tetapi saya masih akan mendengarkan firmanMu."

Tuhan melanjutkan, "Jika kamu bisu, akankah kamu masih memuji namaku?".
Bagaimana saya dapat memuji tanpa suara?
Lalu saya terpikir, Tuhan mau kita menyanyi dari hati dan jiwa kita. Dan memuji Tuhan tidak selalu dengan lagu, tetapi saat kita dianiaya, kita memuji Tuhan dengan ucapan syukur.
Jadi saya menjawab, "Walaupun saya tidak dapat bernyanyi dengan mulut, tetapi saya masih akan memuji nama engkau."

Dan Tuhan bertanya, "Apakah kamu sesungguhnya mencintai Aku?"
Dengan keberanian dan keyakinan yang kukuh saya menjawab, "Ya Tuhan, saya mengasihi Engkau karena Engkau Tuhan-lah yang esa dan benar!"
Pikir saya, saya telah menjawab dengan baik, tetapi...
Tuhan bertanya, "LALU MENGAPA KAMU BERBUAT DOSA?"

"Mengapa kamu begitu malu menyebut nama-Ku? Mengapa kamu tidak menyebarkan kabar baik? Mengapa di saat penganiayaan, kamu menangis di pundak orang lain padahal aku ada di situ? Mengapa memberikan begitu banyak dalih saat kamu diberi kesempatan untuk melayani?"

Saya berusaha untuk menjawab, tetapi tidak ada jawaban yang dapat saya berikan.

Dengan linangan air mata saya hanya dapat berseru, "Ampunilah saya Tuhan. Saya tidak layak menjadi anakMu."
Tuhan menjawab, "Anakku, itu adalah kasih karunia-Ku."

"Mengapa Engkau terus mengampuniku? Mengapa Engkau begitu mengasihiku?"
Tuhan menjawab, " Karena kamu adalah ciptaanKu. Kamu adalah anakKu. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Saat kamu menangis, Aku berbelas kasihan dan menangis bersamamu. Saat kamu bersuka cita, Aku girang bersamamu. Saat kamu jatuh, Aku mengangkatmu. Saat kamu lelah, Aku menggendongmu. Aku akan menyertaimu sampai ke akhirnya, dan Aku akan mengasihimu selama-lamanya."

Saya bertanya lagi, "Sebanyak mana Engkau mengasihiku?"

Tuhan merentangkan kedua tanganNya, dan saya melihat bekas paku di kedua tanganNya.

Sumber : GFresh! edisi 100

No comments:

Post a Comment